BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
.
Perjalanan Pemerintahan Daerah Kabupaten Solok Selatan selama kurun waktu 5 (lima) tahun pasca pemekaran telah menunjukkan perkembangan yang signifikan baik dari segi pelaksanaan pemerintahan, pelaksananan pembangunan maupun sosial kemasyarakatan. Upaya-upaya peningkatan kualitas pelayanan kepada masyarakat diupayakan terus menjadi maksimal dengan menjangkau seluruh wilayah administrasi pemerintahan. Sebagai pelaksana layanan publik kepada masayarakat pemerintahan nagari sebagai unit pelayanan terendah yang bersentuhan langsung dengan masyarakat, merupakan garda terdepan motor pembangunan. Perkembangan pemerintahan nagari yang pada awal-awal pemekaran hanya berjumlah sebanyak 12 nagari terus mengalami peningkatan. Pemekaran pemerintahan nagari yang dilakukan pemerintahan daearah bukan tanpa alasan. Adapun yang mendasari pemekaran pemerintahan nagari adalah sebagai implementasi Peraturan Daerah Kabupaten Solok Selatan Nomor 4 Tahun 2005 tentang Pemerintahan Nagari dimana dalam pasal 5 Peraturan Daerah tersebut memberikan peluang sebuah pemerintahan nagari untuk mekar. Yang sangat esensial sekali wujud dari pemekaran pemerintahan nagari adalah untuk meningkatkan kualitas pelayanan publik kepada masyarakat, memperpendek birokrasi serta pemerataan pembangunan di nagari. Selama ini pembangunan dinagari hanya terfokus pada tingkatan jorong yang mudah diakses dan dekat dengan pusat pemerintahan nagari sehingga jorong–jorong yang secara geografi tergolong kategori terisolir seakan-seakan terabaikan.
Peningkatan jumlah pemerintahan nagari yang pada awalnya hanya 12 nagari induk menjadi 35 nagari merupakan lonjakan jumlah yang besar. Kalau kita kalkulasikan peningkatan ini adalah sekitar 185 % [1]. Kita dapat melihat perbandingan jumlah pemerintahan nagari sebelum adanya pemekaran pemerintahan nagari dan keadaan sesudah adanya pemerintahan nagari seperti tabel dibawah ini:
No | Pemerintahan Nagari | Kecamatan |
1. | Abai | Sangir Batang Hari |
2 | Dusun Tangah | Sangir Batang Hari |
3 | Lubuk Ulang Aling | Sangir Batang Hari |
4 | Bidar Alam | Sangir Juuan |
5 | Lubuk Malako | Sangir Jujuan |
6 | Sungai Kunyit | Sangir Jujuan |
7 | Lubuk Gadang | Sangir |
8 | Pasir Talang | Sungai Pagu |
9 | Koto Baru | Sungai Pagu |
10 | Sako Pasia Talang | Sungai Pagu |
11 | Alam Pauh Duo | Sungai Pagu |
12 | Pakan Rabaa | Koto Parik Gadang Diateh |
Sumber: Bagian Pemerintahan Nagari Setda Solok Selatan
Pemekaran pemerintahan Nagari juga beriringan dengan pemekaran 2 Kecamatan baru masing-masing Kecamatan Pauh Duo dan Kecamatan Sangir Balai Janggo. Sehingga secara keseluruhan jumlah Kecamatan di Solok Selatan menjadi 7 (tujuh) Kecamatan. Penambahan jumlah Kecamatan ini menyebabkan terjadinya pergeseran wilayah pemerintahan nagari. Ada pemerintahan nagari yang tetap berada pada Kecamatan induk dan ada yang menjadi masuk pada Kecamatan Pemekaran. Berikut dapat kita lihat jumlah nagari setelah pemekaran beserta kecamatan hasil pemekaran dalam tabel 2:
No | Nagari | Kecamatan |
1 | Abai | Sangir Batang Hari |
2 | Sitapus | Sangir Batang Hari |
3 | Lubuk Ulang Aling | Sangir Batang Hari |
4 | Lubuk Ulang Aling Tengah | Sangir Batang Hari |
5 | Lubuk Ulang Aling Slatan | Sangir Batang Hari |
6 | Dusun Tangah | Sangir Batang Hari |
7 | Ranah Pantai Cermin | Sangir Jujuan |
8 | Bidar Alam | Sangir Jujuan |
9 | Padang Limau Sundai | Sangir Jujuan |
10 | Lubuk Malako | Sangir Jujuan |
11 | Padang Air Dingin | Sangir Jujuan |
12 | Padang Gantiang | Sangir Balai Janggo |
13 | Sungai Kunyit | Sangir Balai Janggo |
14 | Sungai Kunyit Barat | Sangir Balai Janggo |
15 | Talao Sungai Kunyit | Sangir Balai Janggo |
16 | Talunan Maju | Sangir |
17 | Lubuk Gadang | Sangir |
18 | Lubuk Gadang Timur | Sangir |
19 | Lubuk Gadang Selatan | Sungai Pagu |
20 | Pasir Talang | Sungai Pagu |
21 | Sako Pasia Talang | Sungai Pagu |
22 | Koto Baru | Sungai Pagu |
23 | Pulakek | Sungai Pagu |
24 | Bomas | Sungai Pagu |
25 | Pasar Muara Labuh | KPGD |
26 | Pakan Rabaa | KPGD |
27 | Pakan Rabaa Timur | KPGD |
28 | Pakan Rabaa Tengah | KPGD |
29 | Pakan Rabaa Utara | Pauh Duo |
30 | Alam Pauh Duo | Pauh Duo |
31 | Pauh Duo Nan Batigo | Pauh Duo |
32 | Luak Kapau Alam Pauh Duo | Pauh Duo |
33 | Kapau Alam Pauh Duo | Sungai Pagu |
34 | Sako Utara Pasia Talang | Sungai Pagu |
35 | Sako Selatan Pasia Talang | |
Sumber Data: Bagian Pemerintahan Nagari Setda Solok Selatan, 2009.
Terjadinya pemekaran pemerintahan nagari secara otomatis juga menyebakan terjadinya pemerintahan yang baru di nagari. Dalam sistem pemerintahan nagari yang dimaksud dengan pemerintahan nagari adalah Wali Nagari bersama dengan Badan Permusyawaratan Nagari.(BPN). Diantara nagari-nagari hasil pemekaran Nagari Lubuk Gadang Timur meraupakan salah satu nagari hasil pemekaran dari Nagari Lubuk Gadang dalam wilayah Kecamatan Sangir juga telah proses pemerintahan nagari sebagai mana ketentuan undang-undang. Keberadaaan pemerintahan nagari Lubuk Gadang Timur dikuatkan dengan Peraturan Daerah Nomor 6 tahun 2007 tentang Pemekaran Pemerintahan Nagari Lubuk Gadang Dikecamatan Sangir Dan Pemekaran Pemerintahan Nagari Koto Baru di Kecamatan Sungai Pagu. Untuk kelancaran proses pemerintahan Nagari Lubuk Gadang Timur setelah pemekaran segera membentuk Badan Permusywaratan Nagari dengan jumlah keanggotaan terdiri 11 orang. Walaupun pemerintahan nagari dalam hal ini Wali Nagari Dan BPN Lubuk Gadang Timur telah melaksanakan tugas dan fungsinya, tetapi dalam pelaksanaannya dirasakan belum berjalan maksimal, pemahaman terhadap tugas pokok dan fungsi dari kedua lembaga mungkin belum sepenuhnya dipahami. Badan Pemerintahan Nagari sebagai Mitra Wali Nagari memilki batasan-batasan tertentu sehingga antara tugas dan kewenangan BPN tidak menjadi tumpang tindih dengan tugas dan wewenang Wali Nagari. Hal tersebut di ataslah mendasari pemikiran penulis untuk membahas dan menuangkannya dalam bentuk skrispsi dengan judul: ”Pelaksanaan Tugas dan Wewenang Badan Permusyawaratan Nagari (BPN) Lubuk Gadang Timur Kecamatan Sangir Kabupapetn Solok Selatan”.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian dari latar belakang di atas, maka ada beberapa permasalahan pokok yang menjadi bahasan penulis dalam pelaksananan pemerintahan nagari khususnya terhadap pelaksananan tugas dan wewenang lembaga BPN yaitu:
1. Bagaimana pelaksanaan tugas dan wewenang Badan Permusyawaratan Nagari (BPN) Lubuk Gadang Timur Kecamatan Sangir Kabupaten Solok Selatan?
2. Apa saja hambatan yang dihadapi dalam pelaksanaan tugas dan wewenang Badan Permusyawaratan Nagari (BPN) Lubuk Gadang Timur Kecamatan Sangir Kabupaten Solok Selatan?
3. Apa saja langkah yang dilakukan dalam mengatasi hambatan dalam pelaksanaan tugas dan wewenang Badan Permusyawaratan Nagari Lubuk (BPN) Gadang Timur Kecamatan Sangir Kabupaten Solok Selatan?
1.3 Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui pelaksanaan tugas dan wewenang Badan Permusyawaratan Nagari (BPN) Lubuk Gadang Timur Kecamatan Sangir Kabupeten Solok Selatan.
2. Untuk mengetahui hambatan yang dihadapi dalam pelaksanaan tugas dan wewenang Badan Permusyawaratan Nagari Lubuk Gadang Timur Kecamatan Sangir Kabupaten Solok Selatan.
3. Untuk mengetahui langkah yang dilakukan dalam mengatasi hambatan dalam pelaksanaan tugas dan wewenang Badan Permusyawaratan Nagari Lubuk Gadang Timur Kecamatan Sangir Kabupaten Solok Selatan.
1.4 Manfaat penelitian
Penelitian yang akan dilakukan diharapkan akan memberikan manfaat antara lain:
1. Secara Teoritis
Penulisan skripsi diharapkan dapat menjadi bahan rujukan bagi penelitian berikutnya yang berkaitan dengan permasalahan serupa. Selain itu juga diharapkan dapat memberikan kontribusi bagi perkembangan studi pemerintahan nagari.
2. Secara Praktis
a. Untuk mengetahui pelaksanaan tugas dan wewenang lembaga Badan Permusyawaratan Nagari Lubuk Gadang Timur dalam merencanakan pembanguan secara terencana dan terarah.
b. Juga dimaksudkan sebagai bahan kajian untuk menyempurnakan tugas dan wewenang Badan Permusyawaratan Nagari (BPN) yang dirasakan masih belum mampu mengakomodir permasalahan pelaksananaan pemerintahan pada tingkat nagari secara baik dan prima.
c. Guna memberikan sumbangan pemikiran pada ranah ilmu sosial, terutama kajian bidang pemerintahan untuk menemukan pola hubungan yang ideal dari masing-masing lembaga pemeritahan pada tingkat nagari.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar